JAKARTA-RADAR BOGOR, Langkah-langkah preventif untuk mencegah virus korona masuk ke Indonesia terus digeber. Setelah menghentikan layanan bebas visa dan menunda penerbangan dari dan ke Tiongkok, sasaran berikutnya adalah bahan makanan.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memastikan akan menyetop impor makanan maupun bahan makanan asal Tiongkok.
”Karena kondisi yang tidak menentu ini, kami akan stop sementara pasokan makanan dan minuman dari negara yang terjangkit virus tersebut,” ujarnya.
Dia meminta semua pihak memahami kebijakan tersebut. ”Ya, pengusaha harus terima. Memang begitu kondisinya,” tegas Agus.
Meski begitu, dia menyatakan, kebijakan tersebut tidak bersifat permanen. Moratorium impor berlaku hingga kondisi wabah virus tersebut mereda. Kemendag belum dapat memastikan sampai kapan penyetopan tersebut berlangsung.
Namun, jika merujuk pada kasus merebaknya SARS, penghentian impor berlangsung hingga sembilan bulan. ”Mudah-mudahan lebih cepat dari yang dulu. Kita berdoa semua. Ini kan keadaan force majeur. Kita harus hadapi dengan bijak,” katanya.
Sementara itu, pemerintah menyiapkan beberapa skenario terhadap 238 WNI yang kini dikarantina di Natuna. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anung Sugihantono menyatakan, kondisi para WNI itu terus dipantau. Terutama untuk melihat apakah ada yang demam dan sakit tenggorokan.
”Jika dalam 14 hari tidak ada gangguan, observasi dirasa cukup,” ungkapnya kemarin.
Namun, jika ada yang sakit, skenarionya akan lain. Jika ada satu atau lebih yang menunjukkan gejala sakit, akan disiapkan medical evacuation. Di Natuna sudah disiapkan rumah sakit. Namun, menurut Anung, ada kemungkinan perawatan lebih lanjut di Jakarta.
Kemenkes juga memberikan atensi kepada tiga WNI yang tertahan di Wuhan. Pemerintah Tiongkok melarang mereka ikut dalam penerbangan pulang ke tanah air karena tidak lolos tes kesehatan. Anung menjelaskan, tiga WNI tersebut kini dirawat tim medis Tiongkok. Sementara terhadap mereka yang pernah melakukan kontak dengan tiga WNI tersebut, Kemenkes akan melakukan pemantauan. Namun, tidak ada pemisahan kamar di lokasi karantina.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kembali mengingatkan bahwa penghentian penerbangan dari Tiongkok akan dimulai besok (5/2) pukul 00.00. WNI yang sedang berkunjung ke Tiongkok diminta mempercepat kepulangan. ”Kami kasih kesempatan sampai Rabu pukul 00.00 supaya mereka bisa pulang ke Indonesia,” terangnya.
Mengenai WNI yang berhasil dievakuasi ke Natuna, dia menjelaskan bahwa pihaknya akan menunggu sampai proses karantina selesai. ”Setelah itu, kami pikirkan bagaimana mentransfer mereka ke daerah masing-masing,” tutur Budi.
Yang jelas, bila sudah berada di Natuna, semua penerbangan memungkinkan untuk membawa mereka. Apalagi, sejumlah maskapai penerbangan sudah menawarkan kepada Kemenhub untuk mengantar mereka pulang ke daerah masing-masing. (jwp)