Target Wisata Jakarta Saat Formula E, Disparekraf: Bukan Uang tapi Citra

0
61
Promosi wisata menjadi fokus pada perhelatan Formula E. (Foto: Rizki Pratama)
Promosi wisata menjadi fokus pada perhelatan Formula E. (Foto: Rizki Pratama)

JAKARTA-RADAR  BOGOR, Balap mobil Formula E diharapkan berdampak positif bagi pariwisata Jakarta. Bukan soal uang masuk, tapi pemerintah lebih mengutamakan publikasi citra.

Pemerintah provinsi DKI Jakarta sedang sibuk mempersiapkan Formula E, ajang balap mobil listrik internasional yang akan digelar pada 6 Juni 2020. Tak cuma mempersiapkan lintasan balap, Pemda juga punya pekerjaan rumah memanfaatkan momentum itu untuk mempromosikan pariwisata Jakarta.

Sampai saat ini, Pemda melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) akan membantu promosi Formula E agar makin dikenal masyarakat. Selain itu, promosi ini juga dibarengi dengan kegiatan memperkenalkan wisata Jakarta melalui sejumlah kegiatan pre event dan saat event dimulai akan digelar di sekitar venue balapan.

“Promosi wisatanya kami akan gelar paling lambat bulan Maret ini,” kata Kepala Disparekraf DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia ketika ditemui detikcom, Jumat (7/2/2020).”Dan ini (Formula E) kan sangat penting ya buat mempromosikan dan mengembalikan citra Jakarta yang gara-gara pemilu banyak kerusuhan, banyak demo, yang dipersepsikan tidak aman. Dengan event-event besar seperti ini orang akan yakin bahwa Jakarta itu aman,” ujar Cucu.Menurut Cucu, Formula E ini bisa menjadi batu lompatan agar dunia internasional makin mengenal Jakarta. Melalui promosi Formula E ini diharapkan masyarakat dapat melihat citra Jakarta sebagai destinasi wisata.

“Belum bisa menentukan target. Apapun event untuk yang pertama biasanya tidak akan terlalu banyak berharap karena masih dalam promosi,” tuturnya.

Sementara itu, ketika disinggung mengenai target kunjungan dan dampak ekonomi bagi pariwisata Jakarta, Cucu menjelaskan bahwa pihaknya belum menentukan target.

“Apapun kegiatan kita, misalnya Formula E, ini baru sekali, mungkin minat wisatawan untuk datang (ke Jakarta) itu baru di tahun kedua atau ketiga. Kalau langsung tahun ini perlu waktu ya seseorang untuk datang. Yang penting, membuat event itu adalah reguler, jangan sekali bikin hilang, kalau event itu reguler lama-lama akan menjadi besar,” dia menjelaskan.Meskipun demikian, Disparekraf Jakarta akan bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) untuk menghitung pemasukan dari kunjungan wisatawan ke Jakarta saat Formula E digelar.”Target kami tentunya publikasi akan lebih banyak,” Cucu menambahkan.

“Kami mendapatkan bantuan dari BI yang akan terjun untuk menghitung multiplier efek dari kegiatan Formule E, misalnya dari hotel, dari orang makan, belanja merchandise, segala macam nanti akan ada tim khusus,” kata Cucu.(dtk)