Taktik Gubsu Edy Hentikan Polemik Musnahkan Babi

0
62
Foto: Ahmad Arfah Lubis-detikcom/ Gubernur Sumut Edy Rahmayadi
Foto: Ahmad Arfah Lubis-detikcom/ Gubernur Sumut Edy Rahmayadi

JAKARTA-RADAR BOGOR, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadimemaparkan isu pemusnahan babi yang menimbulkan polemik masyarakat Sumatera Utara (Sumut). Edy menegaskan dirinya tidak berencana memusnahkan babi meski wabah African Swine Fever (ASF)terjadi di Sumut.

“Mulai tanggal 25 September 2019, babi itu terbuang di sungai, di jalan. Di situlah pertama sekali saya kumpulkan semua OPD. Rapatlah kami. Mencari kenapa babi mendadak begitu mati,” ujar Edy saat bertemu dengan pimpinan DPRD Sumut, Kamis (13/2/2020).

Usai mendapati banyak babi yang mati, Edy lalu menyampaikan peristiwa itu kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Pertanian. Edy mengaku, saat itu dia belum mengetahui bahwa kematian babi karena wabah ASF. Dia pun meminta agar babi yang mati dikubur, bukan dibuang sembarangan.”Kemudian dibentuklah tim ahli untuk mengecek, ternyata bukan Hog Cholera, tetapi ASF. Pernah terjadi di Taiwan dan belum ada obatnya,” katanya.

Edy mengaku ada yang menawarkan kepadanya untuk dilakukan pemusnahan babi, namun ia menolak. Menurutnya virus ASF ini hanya menjangkit babi, tidak kepada manusia. Sehingga tidak perlu dilakukan pemusnahan.

“Pada saat ada flu burung, kenapa seluruh ayam dan burung dimusnahkan. Di situ dijawab ahli, flu burung menjangkit manusia. Virus babi ini tidak menjangkit ke yang lain. Sehingga babi dilarang untuk dimusnahkan,” paparnya.

Isu pemusnahan babi tersebut sempat membuat sejumlah pihak panas dan angkat suara. Unjuk rasa tolak pemusnahan babi pun terjadi di depan gedung DPRD Sumatera Utara pada Senin (10/2) kemarin.

Massa yang berdemo membawa spanduk bertuliskan ‘Gerakan aksi damai non politik #savebabi. Tolak pemusnahan babi di Sumatera Utara’. Mereka juga menggelar orasi dan bernyanyi.

“Save babi, save babi,” ujar orator di depan Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Senin (10/2).(dtk)