Stok Alkes Menipis, Masyarakat Diminta Cerdas Bertransaksi

0
57
Gedung Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Jakarta (Dok.JawaPos.com)
Gedung Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Jakarta (Dok.JawaPos.com)
Gedung Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Jakarta (Dok.JawaPos.com)
Gedung Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Jakarta (Dok.JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Kekhawatiran masyarakat akan terpapar korona membuat transaksi sejumlah pembelian di supermarket melonjak. Apalagi untuk komoditas kebutuhan pokok dan alat kesehatan.

Hal ini pun membuat kelangkaan stok di sejumlah lokasi. Komisioner Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Guntur Saragih pun mengimbau agar masyarakat tidak panik.

“Tingginya permintaan tidak hanya meningkatnya kebutuhan, ada faktor panik yang melebihi skala konsumsi, semoga kita bisa melewati masa sulit, kita harap konsumen bertindak cerdas,” ungkap dia di kantornya, Selasa (3/3).

Guntur meminta hal tersebut bukan tanpa alasan, melainkan agar stok di pasaran dapat tersirkulasi dengan baik. Sebab, meningkatkan persediaan dalam waktu singkat membutuhkan waktu.

“Supply tidak bisa meningkat dalam waktu cepat, kami harap masyarakat tidak panik dalam bertransaksi karena hal itu makin mempersulit keadaan,” jelasnya.

Dalam penelitian KPPU di sejumlah wilayah, disebutkan belum ada pihak yang memainkan harga di pasaran. Atas hal itu, ia pun mengapresiasinya dan berharap agar tidak ada kejadian seperti penimbun maupun kartel.

“Jangan panik, karena dalam konteks kenaikan harga akan ada spekulan. Jadi kita berharap untuk tidak melakukan pembelian yang berlebihan. Itu membuat pergeseran harga yang signifikan. Kasian dengan kelompok masyarakat yang pendapatannya kurang yang tidak bisa mengakuisisi barang,” tutur Guntur. (jwp)