Dukung Kredit, Bank Mandiri Berencara Terbitkan Obligasi Rp 1 Triliun

0
38
Ilustrasi
Ilustrasi

JAKARTA-RADAR BOGOR, Bank Mandiri berencana untuk menerbitkan obligasi Rupiah yang merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II Tahap I 2020 dengan target indikatif Rp 1 triliun. Adapun rencana total size PUB II Bank Mandiri secara keseluruhan yang dimiliki Bank Mandiri adalah sebesar Rp 20 triliun.

Direktur Treasury, International Banking and Special Asset Management Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, penerbitan obligasi ini merupakan inisiatif strategis untuk memperkuat struktur funding perseroan dalam mendukung rencana ekspansi bisnis ke depan.

“Sejalan dengan keinginan Bank Mandiri untuk terus mendukung berbagai program nasional pemerintah, kami senantiasa memperkuat struktur funding, terutama di tengah tantangan pandemi Corona dan ketidakpastian global,” jelas dia dalam siaran pers, Minggu (5/4/2020).

Untuk mendukung aksi korporasi ini, perseroan juga telah menunjuk lima perusahaan penjamin emisi, yakni Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, BCA Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas Indonesia.

Dijelaskannya, PUB II Tahap I ini akan diterbitkan dalam dua seri, yakni Seri A yang berjangka waktu 5 tahun dan Seri B yang berjangka waktu 7 tahun dengan kisaran kupon masing-masing sebesar 7.50 persen – 8.60 persen dan 8.30 persen – 9.40 persen.

“Untuk besaran kupon akan ditentukan berdasarkan penawaran yang masuk dari calon investor. Tentu kami juga akan menggunakan tingkat pengembalian investasi pada Surat Berharga Negara (SBN) serta suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dalam menentukannya,” tutur dia.

Dalam rangka penerbitan obligasi ini, tambahnya, Bank Mandiri telah memperoleh pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), yaitu AAA dengan outlook stabil.

Rencananya, penawaran awal PUB II tahap I ini akan dilaksanakan pada periode 6 sampai 20 April 2020 dan penawaran umum diperkirakan pada 5 – 6 Mei 2020. Obligasi ini diharapkan akan tercatat pada di Bursa Efek Indonesia dan diperdagangkan di pasar sekunder pada 13 Mei mendatang. (jpg)