JAKARTA-RADAR BOGOR, Persoalan ketersedian Alat Pelindung Diri (APD) di Indonesia memang masih menjadi polemik.
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengungkapkan bahwa Indonesia hanya sebagai tukang jahit alias pekerja untuk memproduksi alat pelindung diri (APD) negara lain. Sebab, Indonesia sendiri tidak memiliki bahan baku untuk memproduksi alat tersebut.
“Kita punya pabrik, mampu menghasilkan sampai 20 juta APD, tapi bahan bakunya nggak ada (di Indonesia), jadi kita tempat usahanya kayak tukang jahit,” tuturnya dalam diskusi online, Minggu (19/4/2020).
Karena ketiadaan bahan baku itu, Indonesia pun hanya menuruti permintaan dari negara pemilik bahan baku.
“Ini yang terjadi, kita cuma ikut, itu bahan baku dari pemilik, makanya kita nggak bisa marah-marah juga ketika ekspor ke Korea Selatan, Tiongkok karena itu mereka punya bahan bakunya kan, kita cuma tukang jahit,” tambahnya.
Arya pun menjelaskan, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meminta agar dilakukan negosiasi terhadap negara-negara pengirim bahan baku agar APD bisa dipakai di dalam negeri tanpa harus di ekspor semua. Dengan begitu, kebutuhan tenaga medis akan APD sedikit demi sedikit bisa teratasi.
“Makanya pak Jokowi bilang negosiasi, oke sini bahan baku kami, kami kerjakan jadi APD, tapi sebagian untuk kita, sebagian untuk kamu, jadi win-win solution lah,” tutupnya. (jpg)