Tagihan Listrik Tiba-tiba Membengkak, PLN Tangani 2.200 Komplain

0
32
Ilusrasi PLN
Ilusrasi PLN

JAKARTA-RADAR BOGOR, PT PLN (Persero) menyampaikan, pihaknya telah merespons secara cepat pengaduan-pengaduan terkait tagihan listrik yang diterima melalui Contact Center PLN 123. Hingga Rabu (6/5/2020), khusus di DKI Jakarta, PLN telah berhasil menangani 2.200 pengaduan dari 2.998 pengaduan yang masuk.

“Tidak hanya itu, petugas di lapangan siap mendatangi rumah pelanggan apabila ditemukan ketidakwajaran tagihan,” General Manager Unit Induk Distribusi Jakarta Ikhsan Asaad dalam video conference, Rabu (6/5/2020).

Menurutnya, dari 2.200 pengaduan yang sudah diselesaikan, sebanyak 94 persen datanya sesuai dengan pemakaian pelanggan. Itu dibuktikan dengan stand meter pelanggan sesuai dengan data kWh meter PLN yang tertera di sistem PLN.

“Kami berupaya dengan cepat dan tepat dalam menyelesaikan pengaduan yang ada, hingga saat ini lebih dari 73 persen pengaduan telah diselesaikan,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga menanggapi serius isu lonjakan tagihan listrik yang dialami oleh sebagian warga menyusul diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi Covid-19. “Adanya peningkatan tagihan rekening listrik bulan April disebabkan karena adanya selisih tagihan rekening di bulan sebelumnya,” kata kata Executive Vice President Communication and CSR PLN, I Made Suprateka.

Hal ini disebabkan PLN tertib melakukan kebijakan protokol physical distancing, yang menyebabkan petugas catat meter tidak bisa mengunjungi pelanggan untuk melakukan pencatatan meter secara langsung . Untuk itu tagihan didasarkan pada perhitungan rata-rata penggunaan listrik 3 bulan terakhir (Desember, Januari, Februari).

Menurutnya, pada bulan Maret, masyarakat sudah melakukan PSBB sehingga terjadi kenaikan konsumsi listrik akibat banyaknya aktivitas pelanggan di rumah. Hal ini menyebabkan terjadinya selisih antara jumlah penggunaan riil dengan pencatatan (yang didasarkan angka rata-rata seama tiga bulan).

Selisih ini kemudian terakumulasi ke dalam rekening bulan april dan ditagihkan pada rekening bulan Mei. “Kami pastikan bahwa PLN tidak menaikkan tarif listrik. Berdasarkan data kami, konsumsi daya di tingkat rumah tangga selama bulan Maret dan April memang cenderung meningkat akibat PSBB,” tuturnya. (jpg)