JAKARTA-RADAR BOGOR, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyoroti angka impor Indonesia pada Mei 2020 yang mengalami penurunan tajam yaitu sebesar 42,40 persen dibanding Mei tahun lalu (year-on-year/YoY). Sebab, impor sangat berhubungan erat dengan kesediaan bahan baku industri.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penurunan angka impor perlu diwaspadai. Sebab akan berpengaruh terhadap kinerja industri manufaktur secara keseluruhan.
“Impor bahan baku dan modal turun tajam,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (16/6/2020).
Menurutnya, turunnya impor bahan baku dan barang modal membuat industri kesulitan untuk mencari bahan baku. Sehingga diperkirakan sektor manufaktur akan terganggu produksinya dalam tiga hingga enam bulan ke depan.
“Impor ini menghalangi kemampuan mereka untuk memproduksi,” ucapnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), penurunan impor Mei 2020 terjadi pada golongan barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal masing-masing 10,32 persen, 15,28 persen, dan 19,75 persen. “Impor barang konsumsi turun tajam. Ini baik karena akan memperbaiki neraca dagang,” pungkasnya. (jpg)