Bank Mandiri Fokus Garap Pendukung Padat Karya dan Ketahanan Pangan

0
34

Berdasarkan pipeline tersebut, dia menjelaskan, penyaluran kredit khusus segmen UMKM akan diarahkan ke sektor-sektor produktif antara lain pertanian, perkebunan, jasa & perdagangan, industri pengolahan, pariwisata serta sektor lain yang memberikan dampak pada ketahanan pangan.

Pada segmen wholesale, fokus penyaluran kredit PEN diarahkan antara lain pada sektor perkebunan, pertambangan & energi, FMCG, kontraktor, BUMN Pupuk, transportasi serta logistik.

“Untuk mempercepat proses penyaluran dan implementasi protokol kesehatan dalam bisnis di era New Normal, kami juga telah memanfaatkan dukungan TI dalam proses bisnis, seperti penggunaan video call untuk membantu proses verifikasi permohonan kredit segmen wholesale dan UKM. Selain itu, kami juga memanfaatkan aplikasi Mandiri Pintar untuk memangkas proses administrasi dalam pengajuan kredit mikro produktif agar persetujuan bisa diperoleh dalam 15 menit,” katanya.

Sebagai bentuk mitigasi dalam penyaluran kredit PEN ini, lanjutnya, Bank Mandiri juga telah bekerjasama dengan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) dan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) untuk memberikan penjaminan atas kredit modal kerja yang disalurkan kepada pelaku UMKM.

Kerjasama tersebut juga merupakan implementasi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.71/PMK.08/2020 tentang Tata Cara Penjaminan Pemerintah melalui Badan Usaha Penjaminan yang ditunjuk dalam rangka Pelaksanaan Program PEN untuk menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional.

“Di samping optimalisasi dana PEN ini, kami juga telah aktif melakukan restrukturisasi kredit terdampak covid-19 dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Hingga akhir Juni 2020, Bank Mandiri telah menyetujui restrukturisasi kredit kepada lebih dari 500 ribu debitur retail dan wholesale dengan nilai oustanding lebih dari Rp100 triliun,” kata Royke. (jpg)