Pertumbuhan Ekonomi Nasional Pada Kuartal-II Diprediksi Negatif 4,3 Persen

0
31
Perang dagang AS-Tiongkok memangkas target pertumbuhan ekonomi nasional. (Fedrik Tarigan/Jawa Pos)
Ilustrasi

JAKARTA-RADAR BOGOR, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal-II tahun ini berada di kisaran -3,5 persen hingga -5,1 persen. dengan titik terdalam -4,3 persen. Proyeksi terbaru ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yaitu di level -3,8 persen.

“Jadi, lebih dalam dari yang kita sampaikan -3,8 persen,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di gedung DPR, Jakarta, Rabu (15/7/2020).

Sri Mulyani menjelaskan, penurunan ekonomi nasional yang lebih tajam dikarenakan kinerja sejumlah sektor industri terkontraksi cukup dalam. Misalnya, sektor perdagangan, sektor pertambangan, sektor manufaktur, dan sektor transportasi.

Menurutnya, relaksasi aturan sektor transportasi yang diberikan pemerintah belum berdampak besar pada roda perekonomian nasional pada kuartal-II. Sebab, hingga saat ini masyarakat masih enggan untuk berpergian.

“Walaupun sudah ada relaksasi tapi tidak pulih karena orang tidak melakukan traveling. Walau terjadi, tapi masih kecil sekali,” ucapnya.

Sri Mulyani pun berharap, program pemulihan ekonomi nasional (PEN) serta Perpres Nomor 72 Tahun 2020 diharapkan dapat mendorong perekonomian pada kuartal-III tahun ini. Penyerapan anggaran juga akan menjadi fokus pemerintah.

“Beberapa data yang kita peroleh sudah menunjukkan adanya titik balik. Namun, titik baliknya ini adalah akselerasi,” pungkas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu. (jpg)