Disadarinya, usulan itu bisa berdampak pemerintah mendapat protes dari para petani tembakau yang menanam bahan utama pembuatan rokok.
Namun demikian, lanjut Juliari, harus diketahui bahwa kebanyakan produksi rokok di Indonesia saat ini banyak yang menggunakan tembakau impor. Karenanya, dia menyarankan petani tembakau sebaiknya berganti jenis tanaman.
“Jadi harus mendesak pemerintah supaya harga rokok dan cukai dinaikan. Ini bukan untuk meningkatkan APBN saja, itu jangka pendek. Jangka panjangnya anak kita terlindungi dari rokok,” katanya.
Selain berbahaya bagi kesehatan secara fisik, Juliari menyampaikan rokok bisa menjadi pintu gerbang anak mengenal narkoba. Jika telah terjerumus pada narkoba maka yang dikhawatirkan masa depan anak jadi terancam.
“Harus diingat pengenalan narkoba dari rokok. Lama-lama nyobain ganja lalu sabu-sabu. Begitu masuk ke narkoba ya sudah habis. Mau rehab seperti apa pun, kalau sudah narkoba sejak dini itu sudah sulit,” pungkas Juliari. (ngopibareng/jpnn)