BOGOR – RADAR BOGOR, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM Cabang Bogor kembali menyelenggarakan pelatihan daring bertajuk “Berubah atau Mati – Saatnya UKM Bangkit”, Jumat (24/7).
Demi menghadapi kondisi di tengah pandemi, PNM selalu melakukan pendampingan kepada nasabah, dalam bentuk pelatihan Capacity Building. Sehingga, dapat meningkatkan keberlangsungan usaha.
PNM secara berkelanjutan, selalu memberikan pembinaan usaha kepada nasabah, baik berupa pelatihan tematik.
Tak hanya itu, pembinaan secara reguler dan pelatihan klaster yang berdasarkan pada kesamaan wilayah atau jenis usaha. Kegiatan ini, diikuti oleh nasabah PNM Cabang Bogor bersinergi dengan beberapa BUMN.
Narasumber, Cucu Haris memberikan, pemahaman kepada nasabah bahwa mindset positive sangat diperlukan dalam mendukung kemajuan usaha di era saat ini.
“Karena dengan mindset positive, nasabah akan dengan mudah beradaptasi dengan era digital, yang tentunya sangat membantu perkembangan usaha para nasabah,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, jika tak bisa berubah ke arah yang lebih baik maka usaha akan mati. Ia menegaskan, saatnya UKM untuk bangkit lagi.
“Ayo bukan saatnya berdiam dan pasrah, tapi harus maju dan berkembang. Semua permasalahan, pasti ada jalan keluarnya,” tegas dia.
Kegiatan ini, dihadiri pula Kepala Divisi JML, Cut Ria Dewanti dan Pemimpin PNM Cabang Bogor, Henny Herawaty. Tak hanya itu, Sudaldi Wargimin dari PT Antam dan Gandi dari Telkom.
Kegiatan pelatihan ini, merupakan salah satu program yang biasanya dilakukan secara tatap muka oleh PNM untuk mendampingi nasabah.
Di masa pandemi, pelatihan dilakukan melalui online dengan sarana video conference. Per Juni 2020 PNM membina 84.915 nasabah di regional Bogor.
Seperti diketahui, PNM merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengemban tugas khusus memajukan ekonomi kerakyatan dengan memberikan pembiayaan, pendampingan dan pembinaan usaha kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
PNM memiliki dua produk unggulan yaitu Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang memberikan layanan kepada perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro dan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) yang diperuntukan kepada pelaku UMKM.
Dalam merealisasikan komitmen untuk memberikan pendampingan dan pembinaan kepada nasabah, PNM melalui program Capacity Building memberikan pendampingan dan pembinaan usaha kepada nasabah, baik berupa pelatihan tematik hingga pembinaan dan pelatihan kelompok usaha (klaster) yang berdasarkan pada kesamaan wilayah ataupun jenis usaha.
Saat ini, PNM memiliki lebih dari 3.000 kantor layanan di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 427 Kabupaten dan Kota, dan 4.276 Kecamatan. (cr2)