Sri Mulyani Beri Sinyal Resesi Makin Kuat

0
35
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani

JAKARTA-RADAR BOGOR, Indonesia masih harus melewati jalan terjal menuju perekonomian yang lebih baik. Apalagi, ancaman resesi membayangi. Jika angka pertumbuhan pada kuartal III kembali minus, Indonesia menyusul belasan negara yang sudah lebih dulu masuk jurang resesi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa analisis dinamika ekonomi pada kuartal II tidak menyenangkan. Kementerian Keuangan memproyeksi pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini minus 1,1 persen sampai 0,2 persen.

“Lower end prediksi kita menunjukkan bahwa pada kuartal III 2020 masih akan terjadi negative growth dan kuartal IV masih dalam zona di bawah netral,” ujar Ani, sapaan Sri Mulyani, di gedung DPR Rabu (2/9/2020).

Dia menambahkan, kondisi itu muncul sebagai dampak pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 yang minus 5,32 persen. Selain itu, ketidakpastian ekonomi global terus menjadi tantangan perekonomian domestik.

“Tentu bergantung juga pada trajectory pemulihan ekonomi global. Yaitu, bagaimana negara-negara maju di Amerika, Eropa, Jepang, dan RRT bisa memengaruhi dan memulihkan perekonomian dunia,” terang Ani.

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu menuturkan, dampak pandemi memang dirasakan seluruh negara di dunia. Sama dengan Indonesia, mereka juga memerlukan banyak anggaran untuk penanggulangan pandemi.