Perry menyebutkan, optimisme itu didasarkan pada beberapa indikator. Di antaranya, perbaikan ekonomi global, stimulus fiskal yang digelontorkan pemerintah, hingga berbagai instrumen kebijakan BI yang terus bersifat akomodatif.
Bank sentral juga memproyeksikan nilai tukar rupiah pada 2021 berada di kisaran Rp 13.900 per USD sampai Rp 14.700 per USD. “Angka ini pun masih sejalan dengan proyeksi yang disampaikan pemerintah dalam RAPBN 2021 sebesar Rp 14.600 per USD,” tandasnya.
SEPULUH NEGARA DENGAN APBN LEBIH LEBAR
Indonesia
PE Q2 2020: -5,32 persen
Defisit: 6,34 persen terhadap PDB
India
PE Q2 2020: -23,9 persen
Defisit: 7,2 persen terhadap PDB
Spanyol
PE Q2 2020: -22,1 persen
Defisit: 11,5 persen terhadap PDB
Inggris
PE Q2 2020: -21,7 persen
Defisit: 13,8 persen terhadap PDB
Prancis
PE Q2 2020: -19 persen
Defisit: 11,4 persen terhadap PDB
Meksiko
PE Q2 2020: -18,9 persen
Defisit: 5 persen terhadap PDB
Italia
PE Q2 2020: -17,3 persen
Defisit: 11,7 persen terhadap PDB
Malaysia
PE Q2 2020: -17,1 persen
Defisit: 6,5 persen terhadap PDB
Filipina
PE Q2 2020: -16,5 persen
Defisit: 7,6 persen terhadap PDB
Singapura
PE Q2 2020: -13,2 persen
Defisit: 13,5 persen terhadap PDB
Sumber: Kemenkeu
(jpg)