Dalam hal ini selain terjunkan mahasiswa ke daerah. Ditjen Dikti juga akan meluncurkan platform daring untuk Pentahelix pada 24 September 2020.
Platform tersebut diberi nama “Kedai Reka” sebagai tempat untuk mempertemukan akademisi, pengusaha, komunitas, pemerintah, dan media sebagai proses hilirisasi inovasi perguruan tinggi.
Adapun tujuannya agar Kampus Merdeka diberikan wadah yang baik sehingga suatu saat tidak terlalu lama mempertemukan inventor dari sisi perguruan tinggi dan investor dari pengusaha dalam rangka mengimplementasikan Kampus Merdeka.
‘Saya sangat yakin ini bisa dilakukan dengan baik, mari kita dorong bersama-sama transformasi perguruan tinggi ini melalui Kampus Merdeka agar betul -betul pergerakan ekonomi Indonesia segera membaik,” ucapnya.
Paris menambahkan, adanya Pentahelix juga membantu mahasiswa yang kesulitan mencari tempat magang. Pasalnya sejak awal perguruan tinggi telah menjalin komunikasi sehingga mahasiswa bisa magang di industri tersebut.
Paris menuturkan, segala bentuk kegiatan mahasiswa di luar kampus atau diluar program studi (prodi) konsentrasi dengan keterangan lengkap dihitung sebagai bagian dari pemenuhan satuan kredit semester (SKS) sesuai dengan konsep Kampus Merdeka yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020.