Karena situasi sulit, dua bulan belakangan anggota lain di travel agent tersebut bangkit dengan berbagai bisnis, ada yang membuka penginapa sampai trip lingkup nasional dengan protokol kesehatan. “Saya akhirnya belum terlibat dalam trip lagi, karena saya masih menghargai tenaga kesehatan,” katanya.
Para Tour Leader diberikan sarana belajar online tentang banyak hal, misalnya tanggung jawab sebagai tour leader, lalu pengetahuan umum sebuah negara.
Kelas yang diadakan untuk para tour leader ini dibuat langsung oleh Indonesian Tour Leaders Association (ITLA). Aning sangat berharap pandemi cepat berlalu agar dapat beraktivitas kembali dengan normal. Tour dan travel bisa berjalan seperti semula,
“Sebenarnya niatan saya bikin komunitas Tour & Travel bukan semata bisnis, tetapi juga mengajak orang banyak untuk bisa mengambil hikmah di dalam setiap perjalanan. Dan memperkenalkan hal-hal tentang jepang yang menarik,” tutupnya.(*)