“Sebanyak 44 persen responden menunda pembelian hingga kuartal kedua tahun depan, 29 persen pada kuartal pertama 2021, dan 19 persen berencana membeli kendaraan pada kuartal keempat tahun ini,” ujarnya Selasa (22/9/2020).
James melanjutkan bahwa mayoritas responden menunda pembelian, antara lain, karena faktor keuangan.
“Sebanyak 87 persen menunda pembelian karena mempersiapkan dana untuk keperluan darurat dan 31 persen responden menyebut pendapatannya terdampak pandemi,” paparnya.
Namun, hampir 70 persen masih tetap rutin mencari informasi perihal otomotif melalui teman dan internet.
Meskipun dalam keadaan sulit, lanjut James, peluang bagi pemain industri otomotif terbuka lebar pada aspek purnajual atau aftersales.
Yakni, memberikan layanan yang prima dan memperhatikan protokol kesehatan. Selain itu, penggunaan aplikasi mobile oleh diler memudahkan pelanggan untuk mendapatkan kebutuhan mereka.