JAKARTA-RADAR BOGOR, Alami resesi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 adalah alat yang akan dijadikan untuk memulihkan ekonomi tahun depan.
Terutama karena perekonomian tahun ini yang turun tajam akibat tekanan Covid-19.
“Instrumen APBN 2021 diharapkan akan bisa betul-betul jadi salah satu faktor penting dalam menjaga daya tahan dan memulihkan ekonomi serta kehidupan masyarakat,” ujar Sri Mulyani dalam Rapat Banggar, Jumat (25/9/2020) dilansir CNBCIndonesia.com.
Postur sementara APBN 2021 telah disetujui oleh Badan Anggaran (Banggar) DPR RI untuk selanjutnya dibawa ke sidang Paripurna di akhir bulan ini.
Dalam postur sementara ini, pertumbuhan ekonomi disepakati sebesar 5%, inflasi 3% dan nilai tukar rupiah Rp 14.600 per US$.
Kemudian, tingkat suku bunga SBN 10 tahun sebesar 7,29%, harga minyak mentah Indonesia (ICP) US$ 45 barel dan lifting minyak bumi 705 ribu barel per hari serta lifting gas bumi 1,00 juta barel setara minyak per hari.