BOGOR-RADAR BOGOR, Usaha kecil di bidang kuliner dinilai semakin moncer di tengah tumbangnya beberapa usaha lain di Kota Bogor.
Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi (Diskop) Kota Bogor, R Medi Sandora mengakui, fenomena itu memang cukup mencuat selama pandemi terjadi.
Hanya, tak semua jenis usaha dalam bidang kuliner merasakan keuntungan yang manis itu. Beberapa kuliner yang mengandalkan warung atau lapak di instansi benar-benar merasakan hantaman fatal di tengah pandemi. Sedangkan usaha dengan sistem pemesanan mulai laris-manis.
“Tergantung kepada channel pemasaran juga sih. Misal, yang selama ini hanya nitip di sekolah atau kantin kampus, itu jelas terpuruk. Tapi kalau yang sudah ngerti online (atau sistem delivery) bisa dibilang memang berjaya sih,” paparnya kepada Radar Bogor, Rabu (14/10/2020).
Para pelaku usaha juga banyak yang banting setir ke usaha kuliner. Sebagian merupakan karyawan yang terkena PHK di perusahaannya. Kata Medi, mereka banting setir dengan menyesuaikan keahlian yang dimiliki.
“Misalnya saja, yang di-PHK itu punya keahlian bikin pempek, dia bikin itu. Di perumahan saya juga ada yang mencoba pre order makanan sehari-hari yang dibuatkan untuk keluarganya. Saking banyaknya (yang beralih usaha), sampai dibuatkan grup khusus jual-beli,” pungkasnya.
Salah satunya, Yanti yang menekuni usaha cemilan Risiris Biji Ketapang. Ia mengaku sempat terpuruk di masa-masa awal pandemi.
Beruntung, ia tetap bertahan dengan mengupayakan berbagai inovasi. Alhasil, ia pun bisa sedikit bernapas selama menghadapi masa pandemi dengan beberapa kelonggaran PSBB. (mam)