BOGOR-RADAR BOGOR, Bejo Jahe Merah kembali membuktikan kualitasnya dalam ikut berpartisipasi mengembangkan taman-taman hidup masyarakat. Sebanyak 462 kilogram jahe merah berhasil dipanen dari enam kecamatan di Kota Bogor.
Panen raya secara simbolis digelar di Perumahan Pakuan Regency, Jumat (23/10). Panen tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Bogor, Yane Ardian dan Camat Bogor Barat, Juniarti Estiningsih. Mereka melakukan panen bersama pengurus Kelompok Wanita Tani (KWT) Jayadewata Lestari, Cluster Jayadewata dan masyarakat setempat.
SDGs dan Public Relation PT Bintang Toedjoe, Zaini Ahsan Prahendra mengatakan, sebanyak 462 kilogram berhasil dihasilkan dari budi daya di taman-taman hidup masyarakat. Itu tersebar di beberapa titik enam kecamatan se-Kota Bogor. Proses panen pun berlangsung pada 18-23 Oktober.
“Suatu kehormatan juga bagi kami Ketua TP PKK bisa ikut dan hadir dalam kegiatan panen raya. Ini luar biasa sekali, karena juga antusiasme ibu-ibu KWT, penyuluh, stakeholder kecamatan sama mendukung dan bersinergi menyukseskan kegiatan penanaman jahe merah ini,” ucapnya, dalam sambutan.
Ia berharap, jahe merah bisa menjadi salah satu ramuan andalan dan ikon dalam menghadapi pandemi. Itu lantaran jahe merah dinilai punya khasiat yang cukup tinggi dalam meningkatkan imun. Konsumsi rutin juga bisa mencegah penyebaran Covid-19 lebih dini.
Tak heran, PT Bintang Toedjoe selalu memperkenalkan produk Bejo kepada masyarakat. Dua produk andalan seperti Bejo Jahe Merah maupun Susu Jahe Merah. Budi daya dan pengembangan dengan menggandeng masyarakat juga semakin membuktikan bahwa bahan-bahan produk Bejo dibeli langsung dari para petani Indonesia. “Harapan kami, jahe merah ini bisa salah satu cara untuk menjaga kesehatan, terutama di lingkup keluarga,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Bogor, Yane Ardian juga sangat berterima kasih dengan kerja sama tersebut. Menurutnya, Bejo telah membantu banyak dalam pengadaan bibit dan pembinaan budi daya jahe merah. Penanaman itu sekaligus menjadi kegiatan rutin dari KWT dan PKK.
“Bejo sudah menjadi mitra kami selama di Kota Bogor, memasuki tahun kedua. Menanam ini bukan kuta nikmati dari aspek ekonomi saja. Tapi kita lihat dari aspek lainnya, yang mesti jadi perhatian bagi ibu-ibu KWT. Terutama aspek sosial, bagaimana ibu-ibu bekerja sama. Mulai dari mendapatkan bibit, subur, dan lain-lain,” papar istri dari Wali Kota Bogor, Bima Arya ini.
Tak hanya itu saja. Menurut Yane, kegiatan menanam jahe merah juga itu merangkum aspek psikologis. Contohnya, ketika para ibu mendapatkan bibit yang kurang bagus, tetapi bagaimana dalam 10 bulan sudah bisa dibuktikan untuk jadi pemenang.
“Itu juga jadi evaluasi kami selama dua tahun belakangan. Sudah kami sampaikan terkait bibit itu kepada pihak Bejo. Panen kali ini rasanya sudah yang paling terbaik yang diberikan Bejo, sehingga panen di seluruh wilayah bisa lebih banyak dsri sebelumnya,” pungkasnya.(mam)