Krisis Ekonomi Ditengah Pandemi Landa Bogor, Pengamat: Maksimalkan Sistem Penjualan Online

0
49
ilustrasi usaha berbisnis (Dok. JawaPos.com)

Hal itu diperburuk oleh meningkatnya jumlah pengangguran. Juga, krisis keuangan dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pengamat Ekonomi, Syaifudin Zuhdi menuturkan, akibat dari covid 19 ini cukup menghancurkan perekonomian baik makro atau mikro.

“Konsumen ketakutan keluar rumah, transaksi akan berkurang. Masalahnya bukan karena kebijakan, tapi ada di manusianya. Ada ketakutan masyarakat terhadap dampak dari covid 19 melalui berkunjung ke mall atau kegiatan ekonomi lainnya,” katanya saat dihubungi radarbogor.id Sabtu (31/10/2020).

Ia menuturkan, Dalam situasi yang begitu sulit, baik masyarakat maupun perusahaan harus cepat-cepat mengambil tindakan pencegahan agar keuangan tetap stabil dan bisa bertahan di situasi ekonomi yang tidak stabil.

Dimana krisis ekonomi yang terjadi saat ini bisa memakan waktu lama untuk kembali pulih.

“Krisis berakhir sampai dinyatakan suasana ini dikatakan aman. Baru bisa pulih kembali. Karena contoh kemarin aja mulai dibuka ada semacam psbb saja, dampaknya cukup tinggi. Dikendorkan psbbnya, masyarakat juga belum bisa dikendorkan psbb karena kekhawatiran masyarakat yang terpenting,” katanya kepada radarbogor.id Sabtu (31/10/2020).