Angka tersebut semakin menambah kekhawatiran pelaku pasar akan pemulihan permintaan minyak dunia.
Menanggapi sentimen ini, organisasi negara-negara pengekspor minyak serta sejumlah negara sekutu lain atau OPEC+ akan mengkaji ulang rencana penambahan produksi minyak harian yang sebelumnya telah dibahas.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, menghangatnya harga minyak dunia saat ini ditopang oleh terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS menggantikan Donald Trump.
Para pelaku pasar diyakini optimistis kebijakan yang diambil oleh Biden akan menguntungkan bagi pergerakan harga komoditas, termasuk minyak mentah.
Ibrahim menjelaskan, Biden merupakan sosok yang pro pasar dan akan mengambil langkah yang berlawanan dibandingkan Trump guna mengendalikan harga minyak.
Hal tersebut akan membantu upaya OPEC yang tengah berusaha memulihkan tingkat permintaan minyak dunia.