JAKARTA-RADAR BOGOR, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, butuh kerjasama dari semua pihak baik pemerintah, pengusaha maupun masyarakat untuk perbaikan ekonomi Indonesia yang menjadi pekerjaan rumah (PR) pada tahun 2021 mendatang.
Menurutnya, dampak Covid-19 bukan hanya menyasar ke sektor kesehatan, tetapi juga aspek sosial, dan ekonomi. Pemerintah pun telah menganggarkan dana sebesar Rp 695,2 triliun untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Namun, perbaikan ekonomi bergantung pada penanganan Covid-19 itu sendiri.
“Apakah ekonomi kita akan terus bisa pulih dan recover itu, rebound secara terus menerus itu sangat bergantung kepada masalah Covid-nya sendiri,” ujarnya dalam video conference, Jakarta, Jumat (11/10).
Sri Mulyani menjelaskan, persoalan utama yang harus diselesaikan terlebih dahulu adalah dari penanganan Covid-19. Sebab, virus tersebut yang menjadi akar gejolak perekonomian dunia dan ekonomi nasional.
Saat ini, kata dia, pemerintah telah mengamankan vaksin Covid-19. Diharapkan, kehadiran vaksin dapat menjadi awal kebangkitan ekonomi yang dimulai dari penghentian penyebaran Covid-19.
Meskipun demikian, Sri Mulyani menambahkan, kerjasama seluruh kalangan dalam menerapkan protokol kesehatan menjadi salah satu faktor utama dalam perbaikan ekonomi nasional sebelum proses vaksinasi dilakukan.
“Dengan adanya vaksin dan juga langkah-langkah protokol kesehatan maka kita tetap bisa mengendalikan Covid-nya. Dengan demikian kegiatan ekonomi sosial masyarakat mulai bisa dinormalisir,” tutupnya.(jpc)