RI Tutup Pintu Bagi WNA, Sandiaga Uno Dorong Wisatawan Domestik

0
38
Ilustrasi paralayang
Ilustrasi paralayang
Wisatawan menikmati keseruan paralayang di Bukit Gantole, Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Minggu (22/11/2020). (Hendinovian/Radar Bogor)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Pemerintah menghadapi tantangan baru untuk membangkitkan sektor pariwisata. Semenjak ditemukannya varian baru virus Covid-19, Pemerintah kembali RI menutup pintu bagi warga negara asing (WNA) masuk ke Tanah Air.

Di sisi lain, sektor pariwisata harus berusaha bangkit setelah hampir setahun terpuruk semenjak dilanda pandemi Covid-19. Menyiasatinya selama tidak datangnya wisatawan mancanegara (wisman), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendorong perjalanan bagi wisatawan domestik, terutama di destinasi superprioritas.

“Kita bisa meningkatkan wisatawan domestik karena tumpuan kita hanya wisatawan domestik di tahun depan,” ujar Sandiaga Uno pada Selasa (29/12).

Untuk mendorong pariwisata nasional, kata Sandiaga Uno, Kemenparekraf telah berkerja sama dengan maskapai penerbangan untuk melakukan pengetatan protokol kesehatan. Sebab, hal utama selama masa pandemi adalah protokol kesehatan.

“Kita dahulukan aspek kesehatan. Maskapai penerbangan diminta meningkatkan standar penerapan protokol kesehatan,” jelas Sandiaga Uno secara virtual, Rabu (30/12).

Sementara terkait penutupan pintug gerbang RI terhadap WNA, imbuh mantan Wagub DKI Jakarta itu, hanya bersifat sementara. Semua itu dilakukan penuh dengan pertimbangan yang matang dan berbasis data.

“WNA tidak dibolehkan masuk semata-mata untuk kepentingan bangsa dan negara, agar varian baru (covid-19) tidak masuk ke Indonesia,” imbuhnya

Setelah kebijakan penutupan gerbang terhadap WNA berakhir, pihak Kemenparekraf bakal mengirim tim ke Bali untuk mensosialisasikan kebijakan yang akan diambil pemerintah selanjutnya. Hal itu sebagai pemberi sinyal kepada pelaku sektor pariwisata dan pemerintah daerah (pemda) supaya tidak terkejut pada kebijakan yang mendadak.

“Bersama koordinasi dengan Gubernur Bali untuk menyampaikan update terakhir. Jadi tidak ada yang terkaget-kaget sehingga nanti semuanya bisa bersiap-siap apa yang menjadi update terakhir kita,” tutupnya. (jawapos)