Harga Cabai India di Probolinggo pun Tembus Rp 87 Ribu Per Kg

0
82
PANEN: Mina, warga Kelurahan Kareng Lor, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, memanen cabainya, kemarin. Memasuki musim hujan, harga cabai makin mahal.

 

PANEN: Mina, warga Kelurahan Kareng Lor, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, memanen cabainya, kemarin. Memasuki musim hujan, harga cabai makin mahal.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Mahalnya harga cabai rawit membuat konsumen, terutama produsen makanan yang membutuhkan bahan baku cabai kebingungan. Apalagi, cabai rawit kering asal India yang biasa digunakan pengganti cabai rawit juga mahal.

Salah seorang pedagang cabai India di Pasar Baru Kota Probolinggo, Supami, 40, mengatakan, cabai India bisanya digunakan sebagai menggantikan cabai rawit segar ketika harganya melambung.

“Tapi, sekarang cabai India ini juga mahal. Satu kilogram sampai Rp 87 ribu,” ujarnya. “Biasanya tidak pernah sampai segitu. Kalau pas cabai rawit mahal, cabai ini jadi pengganti. Tapi, sekarang tidak bisa. Soalnya ini malah lebih mahal,” ujarnya.

Warga Desa Patokan, Kecamatan Bantaran, ini mengaku tidak tahu pasti penyebab mahalnya cabai rawit kering asal India. Biasanya harganya tidak sampai Rp 50 ribu per kilogram. “Ini jadi campuran sambal orang jualan bakso kalau pas cabai rawit segar mahal. Tapi, sekarang jarang yang beli,” ujarnya.

Dari segi rasa, kata Supami, cabai rawit India lebih pedas dibanding cabai rawit lokal. Daya tahannya juga lebih lama. “Kalau cabai rawit biasa seminggu sudah busuk. Ini bisa sampai sebulan ndak masalah,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan pedagang cabai rawit India, Ratmi, 30. Menurutnya, harga cabai India masih lebih mahal daripada cabai basah. “Orang akhirnya tetap pilih cabai rawit biasa. Harganya masih Rp 60 ribu per kilogram. Kalau cabai rawit ini (India) sampai Rp 87 ribu,” ujarnya.

Mahalnya harga cabai rawit juga berdampak pada ongkos memetiknya. Salah seorang petani cabai Ami, 65, mengatakan harga jasa pemetik cabai bergantung dari harga cabai. Jika harga cabai mahal, harga jasa pemetik juga mahal.

Menurutnya, saat ini harga cabai rawit di tingkat petani mencapai Rp 55 ribu per kilogram. Dengan harga tersebut, jasa pemetik cabai bisa mencapai Rp 70 ribu sampai Rp 80 per hari per orang. Bila harga cabai murah, biasanya hanya Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu per hari per orang.

Itu satu hari penuh. Mulai pukul 08.00 hingga pukul 16.00. Kami masih kirim makanan saat jeda istirahatnya. Namun, untuk sawah saya ini, saya dan anak petik sendiri,” ujar perempuan asal Kelurahan Kareng Lor, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, itu.

Ami mengatakan, memasuki musim hujan harga cabai makin mahal. Menurutnya, itu karena ketika musim hujan cabai lebih cepat busuk. Karenanya, tidak perlu menunggu terlalu tua, cabainya langsung dipetik(jwp)