Kementan Siapkan Lahan 1.010 Hektare Untuk Pengembangan Jengkol

0
70

JAKARTA-RADAR BOGOR,Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Banten untuk mengembangkan jengkol di Kawasan Lebak, Banten. Pengembangan jengkol tersebut menggunakan lahan milik Perum Perhutani KPH Banten yang berlokasi di Desa Cimanyangray, Kecamatan Gunung Kencana, Kabupaten Lebak.

“Pengembangan jengkol ini merupakan bentuk kerja sama Perum Perhutani, Pemprov Banten dan Kementerian Pertanian. Program ini merupakan pengembangan Lahan Perhutanan Sosial,” ujar terang Perwakilan Perhutani Banten, Isnin dalam keterangan tertulis, Senin (20/1).

Direktur Perbenihan Hortikultura Sukarman mengaku senang akan pengembangan tersebut. Hal ini pun diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kerja sama ini merupakan hal baik. Ke depan nantinya diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup petani serta memberdayakan petani sekitar yang menjadi binaan Pemprov Banten,” tuturnya.

Nantinya, pengembangan jengkol ini akan dilakukan secara bertahap. Rencananya, lahan yang akan digunakan seluas 1.010 hektar (ha).

“Untuk tahap awal akan dikembangkan 400 ha yang terdiri dari 300 ha kebun inti dan 100 ha Kebun Plasma,” ujar Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauchid.

Komoditas ini dikembangkan dengan alasan perawatan yang mudah serta tidak membutuhkan biaya yang tinggi. Lokasi yang dipilih juga berdasarkan habitat dari komoditas tersebut.

“Kebutuhan jengkol di Banten yang mencapai 1 ton dalam sebulan. Harga jengkol sempat menyentuh angka Rp 80 ribu per kilogram (Kg) sehingga mempengaruhi inflasi di Banten,” ungkap Gubernur Banten Wahidin Halim.

Komoditas ini dikenal sebagai bahan pangan yang banyak manfaat. Buahnya berupa polong berbentuk gepeng dan berwarna lembayung tua. Bagi penggemar, jengkol biasanya diolah menjadi keripik, sambalado, gulai maupun dimasak dengan bumbu semur.

Caption: Kondisi lahan yang akan dijadikan lokasi pengembangan jengkol di Kawasan Lebak, Banten.(JWP)