JAKARTA-RADAR BOGOR,Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya mendongkrak kinerja ekspor produk hortikultura hingga mencapai Rp 10,2 triliun pada 2020. Angka ini naik 77 persen dibandingkan realisasi Januari-November 2019 yang sebesar Rp 5,79 triliun.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, produk hortikultura merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor Indonesia. “Indonesia memiliki banyak komoditas hortikultura unggulan dan khas. Dengan keunggulan komparatif dan kompetitif yang dimiliki sekarang, potensi ekspor hortikultura bisa terus digenjot secara maksimal,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (30/1).
SYL menargetkan peningkatan produksi komoditas utama sebanyak 7 persen per tahun, gerakan tiga kali ekspor (GraTiEks) hingga 2024, serta serapan KUR (kredit usaha rakyat) sektor pertanian sebesar Rp 50 triliun per tahun. Khusus hortikultura serapan KUR ditargetkan senilai Rp 6,39 triliun.
“Khusus ekspor hortikultura, jangan sampai kurang dari Rp 10 triliun,” jelas dia.
Dia juga menyoroti besarnya potensi tanaman obat yang banyak dibutuhkan pasar dunia, seperti kapulaga, jahe, kunyit, dan aneka rempah-rempah. Pun buah tropis eksotik seperti manggis, markisa, durian juga berpotensi besar mengisi pasar ekspor.
“Kami harus petakan sentra-sentra per komoditas secara detail dan akurat supaya memudahkan perencanaan dan pelaksanaan ekspor di mana, kapan panen, berapa produksinya, siapa petaninya, siapa off taker-nya harus bisa dipetakan,” imbuh dia.
Terkait target tersebut, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan rencana ekspor 2020 secara detail. “Kami optimistis ekspor hortikultura setidaknya bisa mencapai Rp 10,2 triliun, naik 77 persen dibanding 2019. Semua sudah kami identifikasi dan inventarisir secara detail,” katanya.
Anton menjelaskan, peningkatan kinerja ekspor produk hortikultura akan ditempuh melalui berbagai strategi. Baik di lini on-farm hingga off-farm. Tahun ini, lanjut dia, Kementan akan menggencarkan promosi dagang luar negeri melalui eventbertajuk One Day with Indonesian Coffee and Fruits, Jambore Hortikultura.
“Terkait pencapaian target ekspor, Pak Menteri Pertanian memberi istilah PAKSAKAN, yaitu Planning, Attention, Knowledge, Skill and Action, serta Komitmen Atas Negeri. Ini menjadi pemacu kita untuk bekerja dan bergerak demi kemajuan bangsa dan negara,” pungkasnya.(JWP)