JAKARTA-RADAR BOGOR, Perusahaan startup yang bergerak di financial technology (fintech) Indodax memandang tren kenaikan atau bullish pada perdagangan bitcoin serta aset kripto lain sudah terlihat sejak akhir tahun lalu. CEO Indodax Oscar Darmawan menjelaskan, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan harga bitcoin dan aset kripto lain meningkat.
Di antaranya, perang antara Iran dan Amerika Serikat pada awal tahun serta ketakutan orang-orang terhadap virus korona. Menurutnya, investor lebih memilih bitcoin dan aset kripto lainnya saat kondisi seperti ini.
Pasalnya, aset kripto tidak terpengaruh oleh kebijakan dari pemerintah dalam mencetak uang kertas dan lebih mudah dibawa pada saat terjadi bencana. Faktor lainnya, lanjutnya, terdapat tren di mana investor akan membeli menjelang halving day. Halving day adalah pengurangan reward jumlah bitcoin untuk para penambang bitcoin.
“Jadi, dengan adanya pengurangan supply sedangkan demand di pasar cukup tinggi, harga akan meningkat. Permintaan sudah tinggi menjelang halving day pada Mei mendatang. Karena investor sudah membeli dan siap menyambut halving day,” ujarnya dalam keterangannya, Selasa (25/2).
Oscar mengungkapkan, saat ini, anggota terdaftar di platformnya sudah mencapai lebih dari 1,5 juta akun. Pada Januari 2020, jumlah volume trading mencapai lebih dari Rp 2 triliun.
“Tahun ini, kami menargetkan untuk meningkatkan pencapaian dibandingkan pada tahun lalu,” lanjutnya.
Sebagai informasi, Indodax meraih award The Best Startup Marketplace Asset Crypto pada Dunia Fintech Award 2020. Dengan prestasi itu, Oscar Darmawan semakin optimistis dengan kinerja Indodax tahun ini.
Pihaknya juga sudah mendapatkan sertifikasi pendaftaran dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Hal ini menunjukkan Indodax berusaha untuk memberikan layanan terbaik dan teraman bagi para trader aset kripto di Indonesia. (jwp)
