Petani Bawang Putih di Temanggung Diajak Hijrah dari Tengkulak ke KUR

0
61
ILUSTRASI pertanian bawang putih di Temanggung, Jawa Tengah. (Dok. Kementan)
ILUSTRASI pertanian bawang putih di Temanggung, Jawa Tengah. (Dok. Kementan)
ILUSTRASI pertanian bawang putih di Temanggung, Jawa Tengah. (Dok. Kementan)
ILUSTRASI pertanian bawang putih di Temanggung, Jawa Tengah. (Dok. Kementan)

JAKARTA-RADAR-BOGOR, Kementerian Pertanian (Kementan) fokus mengembangkan bawang putih sebagai komoditas andalan. Komoditas ini banyak dibudidayakan di berbagai sentra melalui dukungan APBN, kemitraan importir maupun swadaya petani.

Anggota Komisi IV DPR dapil Jateng Vita Ervina optimistis Temanggung akan menjadi sentra bawang putih terbesar di negeri ini. Dia berjanji akan membuat regulasi yang mendukung petani bawang putih sehingga berdampak pada peningkatan produksi bawang putih.

“Pemilih saya ini semuanya petani, makanya saya duduk di komisi IV yang membidangi pertanian. Apapun nanti saya akan menyuarakan hak dan kesejahteraan petani,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/2).

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura, Kementan Sukarman, juga mengimbau agar petani dan penangkar di sentra-sentra produksi bawang putih lainnya tidak mengandalkan bantuan APBN atau APBD. “Saatnya memanfaatkan skema pembiayaan KUR ini. Jumlahnya lebih besar, prosesnya mudah dan bunganya ringan,” ujarnya.

Khusus untuk hortikultura, kata dia, pihaknya menargetkan penyerapan dana KUR hingga Rp 6,39 triliun atau enam kali lipat lebih besar daripada anggaran APBN hortikultura. Fasilitas pinjaman KUR tersebut digunakan untuk kegiatan produktif budidaya (on-farm) maupun pasca panen dan pengolahan (off-farm).

Khusus Provinsi Jawa Tengah ditargetkan mampu menyerap KUR hortikultura senilai Rp 1,4 triliun. “Hasil panen dari Temanggung agar dijadikan benih guna mendukung penanaman bawang putih di daerah lain. Tolong agar para petani dan penangkar bawang putih di Kabupaten Temanggung jangan lagi meminjam modal usaha kepada tengkulak. Beralihlah menggunakan KUR,” tuturnya.

Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini, kata Sukarman, dapat dimanfaatkan para petani dan penangkar. Dengan bunga yang hanya 6 persen per tahun ditambah kemudahan dalam mengakses pinjaman, skema KUR dinilai ramah bagi petani.

Kementerian Pertanian menargetkan serapan KUR untuk sektor pertanian bisa menembus sekurang-kurangnya Rp 50 triliun pada 2020. Skema KUR cukup simpel dan ringan. Pinjaman sampai dengan Rp 50 juta dapat diajukan tanpa menggunakan agunan atau jaminan.

Sukarman berharap, Komisi IV DPR meningkatkan anggaran pengembangan kawasan setelah melihat langsung pertanaman bawang putih di Posong, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, agar ke depannya petani semakin bergairah untuk menanam.

Sedangkan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Sarwo Edy menyampaikan akan memfasilitasi bantuan pipanisasi dan pembuatan embung pada pengembangan kawasan bawang putih ini. “Bantuan tersebut diharapkan mampu mengatasi kekurangan air di musim kemarau,” ujarnya.

Berdasarkan angka sementara BPS, luas panen bawang putih Temanggung sepanjang 2019 mencapai 3.044 hektare. Produksi diperkirakan 24.098 ton atau setara 27,25 persen dari total produksi nasional sebanyak 88.437 ton. Capaian tersebut menempatkan Kabupaten Temanggung sebagai produsen bawang putih terbesar di Indonesia, disusul Lombok Timur, Bima dan Magelang. (jwp)