JAKARTA-RADAR BOGOR, Di tengah gejolak Covid-19, pemenuhan kebutuhan dalam negeri harus menjadi prioritas utama pemerintah. Maka dari itu, aktivitas perdagangan diwajibkan untuk terus berjalan.
Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung juga telah mengingatkan kepada Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto untuk tidak salah mengambil langkah dalam urusan perdagangan.
“Saya bilang harusnya dari Kementerian Perdagangan, pak menteri hal ini bapak tidak boleh slip (teledor) terkait yang namanya pangan dan yang namanya alat kesehatan,” kata dia dalam diskusi online, Minggu (19/4/2020).
Pasalnya, kondisi seperti ini tidak dapat diprediksi kapan akan berakhir. Sebab dari itu, langkah Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait impor harus lebih transparan dan cepat pengurusan perizinannya.
“Perdagangan pangan dan kesehatan nggak boleh, nggak boleh bapak terlambat (ambil kebijakan), nggak boleh Bapak salah, itu nggak boleh karena dalam kondisi kayak gini, bisa katakanlah sampai Desember itu, bapak cepat dan tepat (memenuhi kebutuhan dalam negeri), itu nggak boleh salah,” katanya.
Martin pun memberikan contoh, salah satunya gula, menurutnya karena ada keterlambatan impor dan produksi yang tidak digenjot, harganya melonjak di pasaran.
“Katakanlah sekarang soal gula, lihat (harga) pasarannya, keterlambatan-keterlambatan seperti ini nggak boleh terjadi, apalagi dalam kondisi sekarang kalau kita mau negara ini selamat pangan dan kesehatan,” ujar dia.
Untuk mengatasi hal itu, dia pun mengusulkan kepada Kementerian Perdagangan untuk lebih terbuka terkait data importir dan syarat bagi para pelaku usaha yang hendak melakukan impor.
“Begitu loh diumumkan, ini (barang) siapa (perusahaan) yang mau impor, ambil barang ini, ini kan sekarang persoalan ini selangnya (impor) terlalu sempit, orang (perusahaan) itu-itu aja, jadi dibuka selangnya, dibikin banyak peluangnya supaya segera diserap pasar,” tutupnya. (jpg)