JAKARTA-RADAR BOGOR, PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) dari Perusahaan Gas Negara (PGN) menerapkan sistem pembayaran non tunai untuk transaksi GasKu di seluruh SPBG dan MRU (mobile refueling unit). Sistem ini diterapkan untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang masih mewabah.
GasKu termasuk sebagai bahan bakar energi yang lebih ramah lingkungan, karena memiliki emisi gas buang yang lebih bersih dibandingkan dengan BBM. Tingkat oktan yang lebih tinggi pun membuat pembakaran lebih optimal dan mesin kendaraan menjadi lebih awet.
“Pada tahap awal periode Maret sampai Mei 2020, Gagas menerapkan 2 sistem pembayaran berupa tunai dan non tunai. Selanjutnya, mulai Juni, pelanggan GasKu di SPBG dan MRU hanya dapat melakukan pembayaran menggunakan sistem non tunai,” terang Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah dalam siaran pers, Selasa (21/4/2020).
Untuk penerapan sistem pembayaran non tunai ini, Gagas bekerjasama dengan Bank Mandiri melalui e-money dan debit mandiri. Selain itu, terdapat opsi pembayaran non tunai lain menggunakan LinkAja.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan bahwa penerapan sistem pembayaran non tunai ini sekaligus untuk mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang dicanangkan oleh Bank Indonesia (BI). Selain itu, hal ini juga sejalan dengan program PT Pertamina (Persero) sebagai Holding BUMN Migas.
“PGN juga akan mulai mempersiapkan sistem pembayaran non tunai dengan target pada November 2020,” tutur dia.
Berkurangnya aktivitas masyarakat dikarenakan pandemi Covid-19, khususnya di daerah Jabodetabek dan kota lainnya pun membuat sebagian kegiatan di sektor transportasi dan sektor industri menurun. Hal ini secara langsung juga membuat tingkat polusi udara berkurang.
“Ketika pandemi virus Covid-19 ini sudah mereda dan aktivitas masyarakat berangsur pulih, ada beberapa cara untuk mempertahankan kualitas udara, salah satunya adalah beralih ke bahan bakar gas yang ramah lingkungan yaitu Gasku untuk kendaraan,” tuturnya.
Menurutnya, penggunaan transaksi non tunai dirasa tepat dilakukan untuk menghindari penularan virus di tengah pandemik Covid-19 seperti sekarang. Pembayaran non tunai dapat mengurangi pemakaian uang kertas yang bisa menjadi perantara bakteri dan virus.
“Jika melakukan pembayaran menggunakan kartu atau HP, bisa lebih mudah untuk disterilkan setelah digunakan,” imbuhnya.
Rachmat menambahkan, pihaknya akan senantiasa menjunjung tinggi aspek perlindungan konsumen sehingga akan meningkatkan transaksi non tunai di seluruh SPBG dan MRU agar aman dan andal.
“Penerapan sistem pembayaran non tunai juga akan membuat transaksi menjadi lebih efisien, mudah dan aman baik bagi konsumen maupun petugas atau operator di SPBG dan MRU,” tutupnya. (jpg)