Selama Ramadhan, Konsumsi Elpiji Diprediksi Naik 6 Persen

0
78
PT Pertamina (Perseroan) memprediksi konsumsi LPG (Elpiji) pada Ramadan kali ini akan meningkat sekitar 6 persen.
PT Pertamina (Perseroan) memprediksi konsumsi LPG (Elpiji) pada Ramadan kali ini akan meningkat sekitar 6 persen.

JAKARTA – RADAR BOGOR, PT Pertamina (Perseroan) memprediksi konsumsi LPG (Elpiji) pada Ramadan kali ini akan meningkat sekitar 6 persen. Sehingga, Pertamina telah menyiapkan sejumlah cara untuk mengantisipasi kenaikan tersebut.

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, perseroan memastikan akan menjaga ketahanan stok hingga meningkatkan pelayanan melalui layanan antar atau Pertamina Delivery Service.

Hal tersebut guna mengantisipasi peningkatan permintaan selama Ramadan sekaligus menyesuaikan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diperpanjang dan meluas di berbagai wilayah Indonesia, sehingga akan lebih banyak aktivitas memasak di rumah.

“Fokus utama kami adalah memastikan bagaimana kebutuhan energi masyarakat, baik BBM maupun LPG terpenuhi. Dan pada Ramadan kali ini, dengan memprediksi kebutuhan LPG akan meningkat maka kami juga menambah ketahanan stock hingga di level 19 hari dan memberi kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan LPG dengan tetap berada di rumah saja,” ujarnya dalam keterangannya, Jumat (24/4).

Fajriyah juga megatakan, untuk kemudahan masyarakat mendapatkan LPG, Pertamina telah menyediakan jumlah agen siaga 3.178 titik pangkalan siaga sebanyak 38.285 titik baik untuk LPG subsidi dan non subsidi.

Selain itu masyarakat juga diimbau untuk membeli LPG di pangkalan resmi ataupun SPBU di sekitarnya untuk mendapatkan harga sesuai HET yang ditetapkan pemerintah daerah setempat.

Opsi lain yang kini tersedia adalah layanan pesan antar melalui Pertamina Call Center 135 atau layanan whatsapp 08111350135. Fajriyah menambahkan, Pertamina juga tetap siaga mengamankan pasokan BBM di sepanjang jalur utama tol maupun arteri.

Meskipun pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik, namun seluruh SPBU di jalur utama tetap beroperasi untuk mengamankan pasokan BBM bagi angkutan logistik, sembako, alat kesehatan serta angkutan kebutuhan penting lainnya yang diperbolehkan beroperasi.

Fajriyah menuturkan, pada Ramadan kali ini Pertamina memprediksi konsumsi BBM akan berada di kisaran 110.034 KL per hari atau turun 20 persen dibandingkan kondisi normal. Angka ini jauh di bawah konsumsi pada Ramadan tahun lalu yang mencapai sekitar 138.318 KL per hari.

Seperti pada masa Ramadan sebelumnya, Pertamina membentuk Tim Satgas yang bertugas memonitor pergerakan kebutuhan BBM dan LPG selama Ramadan dan Idul Fitri. Pada masa ini pula, sejumlah Terminal BBM dan LPG beroperasi 24 jam.

“Meski konsumsi BBM saat ini menurun dibanding tahun lalu, namun Pertamina tetap siaga mengamankan pasokan agar kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dapat terpenuhi dengan baik, sehingga ibadah pun berjalan lancar,” pungkasnya. (jpc)