Harga Gula Masih Tinggi, Airlangga Sebut Barang Impornya Telat Masuk

0
34
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Raka Denny/Jawa Pos)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Raka Denny/Jawa Pos)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Raka Denny/Jawa Pos)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Raka Denny/Jawa Pos)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan tingginya harga gula di pasaran disebabkan adanya beberapa impor yang tertunda. Keterlambatan pengiriman barang itu dikarenakan kebijakan lockdown yang diterapkan di beberapa negara.

“Gula pasir memang belum turun seperti diharapkan, di pasar tradisional masih Rp 17.650,” kata Airlangga dalam konferensi pers melalui video di Jakarta, Rabu.

Airlangga mengatakan untuk mengatasi hal tersebut, sudah ada pengalihan produksi gula rafinasi. Produsen gula rafinasi diminta untuk mengisi kekosongan pasar gula kristal putih.

“Tentunya diharapkan dengan pengalihan ini harga bisa ditekan ke bawah. Memang itu yang menjadi salah satu persoalan terkait hal tersebut,” jelas Airlangga dilansir dari Antara.

Di samping gula, harga komoditas pangan lainnya bervariasi. Ada yang stabil, naik, dan ada juga yang mengalami penurunan harga.

Harga beras medium relatif tetap sebesar Rp 11.750 sementara harga beras premium Rp 12.700 per kilogram (kg). Harga daging sapi masih di kisaran Rp 118.000 per kg, sedangkan harga cabe rawit sebesar Rp 32.600 per kg.

Harga cabe merah dibanderol Rp 27.850 dan bawang merah di level Rp 51.950 per kg. Adapun harga bawang putih sekitar Rp 37.100 per kg, minyak goreng Rp 12.000 per liter, minyak goreng kemasan Rp 14.750 per liter, daging ayam Rp 31.000 per kg, dan telur ras Rp 24.000 per kg. (jpg)